Pembangunan jalan tol Sumatera |
LAMPUNG. Pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas
Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 kilometer (km)
terancam terhenti akibat belum tuntasnya pembebasan lahan.
"Sejak
kunjungan Presiden Joko Widodo pada Februari 2016 hingga sekarang,
pengerjaan jalan tol mandeg akibat lahan yang belum dibebaskan," kata
Kepala Proyek PT Waskita Karya Marsudi di Sabahbalau, Lampung Selatan,
Rabu (11/5).
Ia
mengatakan, perusahaan diberikan proyek untuk pengerjaan jalan tol
sepanjang 40 km mulai dari Desa Sidomulyo hingga Kotabaru Lampung
Selatan, namun terhenti karena belum tuntasnya pembebasan lahan.
Menurut
Marsudi, dari 40 km itu, perusahaan baru dapat mengerjakan jalan tol
yang telah dirigid sepanjang 5 km. "Seharusnya akhir Mei tahun ini
pembebasan lahan harus sudah tuntas sehingga kami dapat bekerja,"
paparnya.
Ia mengaku, pesimistis pembangunan jalan tol Trans
Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar bisa sesuai target, mengingat
belum tuntasnya pembebasan lahan. "Saya tidak tahu permasalahannya
seperti apa hingga pembebasan lahan belum tuntas, karena yang mengurusi
masalah itu ada instansi lain," imbuh Marsudi.
Kunjungan Ketua
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman beserta anggota ke lokasi
pembangunan jalan tol di Desa Sabahbalau pada Selasa (10/5) diharapkan
dapat memberikan solusi agar permasalahan lahan segera teratasi. "Saya
berharap Ketua DPD dapat memberikan solusi pembebasan lahan dengan
berkoordinasi dengan pihak terkait agar pembangunan jalan tol sesuai
target," katanya.
Sebelumnya, Irman Gusman meminta pihak terkait
untuk mempercepat pembangunan jalan tol Trans Sumatera terutama ruas
Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 km.
"Kami
sedang reses untuk melihat langsung perkembangan pembangunan jalan tol
sesuai dengan jadwal atau tidak. Tapi terdapat hambatan di lapangan
karena itu apa yang menjadi masalah teknis perlu dikoordinasikan antara
intansi seperti Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kementerian
ATR/Kepala BPN, BUMN dan pemerintah daerah untuk percepatan
pembangunannya," kata dia di Sabahbalau, Lampung Selatan, Selasa (10/5).
Ia menyebutkan untuk percepatan pembangunan jalan tol itu, DPD
RI akan memanggil pemangku kepentingan tersebut agar pembangunan jalan
bebas hambatan itu sesuai dengan target, yakni pada 2018.
Senator
asal Sumatera Barat itu mengatakan bahwa pembangunan jalan tol itu
harus sesuai target mengingat pada tahun 2018, akan digelar even
olahraga internasional, yakni Asian Games. Irman menjelaskan,
berdasarkan informasi pembebasan lahan baru mencapai 50% sehingga
diperlukan kerja keras semua pihak agar lahan untuk pembangunan jalan
tol dapat selesai.
Ia juga meminta Pemprov Lampung segera
memetakan masalah pembebasan dan hasil pemetaan tersebut akan diteruskan
oleh DPD ke kementerian terkait agar pembangunan jalan bebas hambatan
sepanjang 140 km itu dapat dilanjutkan dan selesai sesuai target.
Sumber: kontan.co.id
EmoticonEmoticon