Saturday, June 11, 2016

PROVINSI RIAU

Provinsi Riau
Peta Provinsi Riau

INFORMASI UMUM


Sejarah Terbentuknya Provinsi Riau

Secara etimologi, kata Riau berasal dari bahasa Portugis, “Rio”, yang berarti sungai. Riau dirujuk hanya kepada wilayah yang dipertuan muda (Raja Bawahan Johor) di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi wilayah Residentie Riouw pemerintahan Hindia-Belanda yang berkedudukan di Tanjung Pinang; dan Riouw oleh masyarakat setempat dieja menjadi Riau.

Riau merupakan penggabungan dari sejumlah kerajaan Melayu yang pernah berjaya di wilayah ini, yaitu Kerajaan Indragiri (1658-1838), Kerajaan Siak Sri Indrapura (1723-1858), Kerajaan Pelalawan (1530-1879), Kerajaan Riau-Lingga (1824-1913) dan beberapa kerajaan kecil lainnya , seperti Tambusai, Rantau Binuang Sakti, Rambah, Kampar dan Kandis.

Pembangunan Provinsi Riau telah disusun melalui Undang-undang darurat  No. 19 tahun 1957 yang kemudian disahkan sebagai Undang-undang No.61 tahun 1958.Provinsi Riau dibangun cukup lama dengan usaha keras dalam kurun waktu hampir 6 tahun 17 November 1952 s/d 5 Maret 1958).

Melalui keputusan Presiden RI pada tanggal 27 Februari tahun 1958 No.258/M/1958, Mr.S.M. Amin ditugaskan sebagai Gubernur KDH Provinsi Riau pertama pada 5 Maret 1958 di Tanjung Pinang oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen Mr. Sumarman. Lalu berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. Desember /I/44-25 pada tanggal 20 Januari 1959, Pekanbaru secara rsemi menjadi ibukota Provinsi Riau menggatikan Tanjung Pinang.

Berikut, Nama-nama Gubernur Riau dan Periode Jabatannya:

  • Mr. S.M. Amin Periode 1958 – 1960
  • H. Kaharuddin Nasution Periode 1960 – 1966
  • H. Arifin Ahmad Periode 1966 – 1978
  • Hr. Subrantas.S Periode 1978 – 1980
  • H. Prapto Prayitno (Plt) 1980
  • H. Imam Munandar Periode 1980 – 1988
  • H. Baharuddin Yusuf (Plh) 1988
  • Atar Sibero (Plt) 1988
  • H. Soeripto Periode 1988 – 1998
  • H. Saleh Djasit Periode 1998 – 2003
  • H.M. Rusli Zainal Periode 2003 - September 2008 dan periode November 2008 -2013.
  • H. Wan Abubakar MSi Periode September 2008 - Nopember 2008 (Plt. Gubernur, karena Gubernur incumbent mengundurkan diri mengikuti Pilkada Gubernur Riau periode 2008 - 2013)
  • H. M. Rusli Zainal Periode 2008 - 2013
  • Prof.Dr.Djohermansyah Djohan,MA (Plt) Periode 2013 - 2014
  • Drs. H. Annas Maamun Periode Februari 2014 – September 2014
  • Ir. Arsyadjuliandi Rachman. MBA (Plt) Periode 2014 – Sekarang


Visi dan Misi Provinsi Riau


Visi Pembangunan Provinsi Riau

Visi jangka panjang pembangunan Provinsi Riau hingga tahun 2020 merupakan cerminan dari komitmen seluruh masyarakat Riau yang telah disepakati dan ditetapkam berdasarkan Perda Provinsi Riau Nomor 36 tahun 2001 tentang pola dasar pembangunan daerah Provinsi Riau 2001-2005, yakni:

“Terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan batin di kawasan Asia Tenggara tahun 2020”

Guna melanjutkan visi pembangunan Provinsi Riau diatas, maka disusunlah visi antara pembangunan jangka menengah lima tahun kedua oleh kepala daerah yang kemudian ditetapkan sebagai visi pembangunan jangka menengah (RPJMD) Provinsi Riau tahun 2009-2013, yaitu:

“Terwujudnya pembangunan ekonomi yang mapan dan pengembangan budaya Melayu secara profesional melalui kesiapan Infrastruktur dan peningkatan dalam masyarakat yang agamis”

Guna melanjutkan visi pembangunan Provinsi Riau diatas, maka disusunlah visi antara pembangunan jangka menengah lima tahun kedua oleh kepala daerah yang kemudian ditetapkan sebagai visi pembangunan jangka menengah (RPJMD).

Sebagai gambaran nyata dari penjabaran misi pembangunan Riau 2020, perlu adanya visi 5 tahun agar pada tiap tahap periode pembangunan jangka menengah tersebut dapat dicapai secara optimal. Sehingga dengan adanya pertimbangan terhadap tahapan pembangunan jangka panjang daerah, potensi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis, dirumuskanlah visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2014-2019 sebagai berikut.

“Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya Melayudan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur”

Misi Pembangunan Provinsi Riau

Misi pembangunan jangka menengah Provinsi Riau tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur

Meningkatkan PelayananPendidikan

MeningkatkanPelayananKesehatan

MenurunkanKemiskinan

Mewujudkan Pemerintahan Yang handal dan Terpercayaserta Pemantapan Kehidupan Politik

Pembangunanmasyarakat yang berbudaya melayu, beriman dan bertaqwa

MemperkuatPembangunanPertanian danPerkebunan

MeningkatkanPerlindungan danPengelolaanLingkunganHidup sertaPariwisata

MeningkatkanPeranSwasta dalamPembangunan


LAMBANG PROPINSI RIAU

Provinsi Riau
Gambar Lambang Provinsi Riau


Arti Lambang Provinsi Riau:

Mata Rantai tak terputus yang berjumlah 45, adalah lambang persatuan bangsa dan diproklamirkan pada tahun 1945, yaitu tahun Proklamasi Republik Indonesia.

Padi dan Kapas adalah lambang kemakmuran (sandang pangan), padi 17 butir dan 8 Bunga Kapas merupakan tanggal Proklamasi 17 bulan 8 (Agustus).

Lancang Kuning mengandung, adalah lambang kebesaran Rakyat Riau,

Sogok Lancang berkepala ikan melambangkan bahwa Riau banyak menghasilkan Ikan dan mempunyai sumber-sumber penghidupan dari laut.

Gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara, Republik Indonesia.

Keris berhulu Kepala Burung Serindit, adalah lambang Kepahlawanan Rakyat Riau berdasarkan pada kebijaksanaan dan kebenaran.

KABUPATEN DAN KOTA

Kota Pekanbaru
Kota Dumai
Kabupaten Kampar
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Siak
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Kepulauan Meranti



LetakGeografis, Luas Wilayah dan Iklim


Provinsi Riau secara georgrafis, geoekonomi dan geopolitik terletak pada jalur yang sangat strategus baik pada masa kini maupun masa yang akan datang karena terletak pada wilayah jalur perdagangan Regional maupun Internasional di Kawasan ASEAN melalui kerjasama IMT-GT dan IMS-GT. Wilayah Provinsi Riau terletak antara 01o05’00’’ Lintang Selatan sampai 02o25’00’’ Lintang Utara dan 100o00’00’’ sampai 105o05’00’’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.

Sebelah Utara              : Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara

Sebelah Selatan           : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat

Sebelah Barat              : Provinsi Sumatera Barat

Sebelah Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka

Letak wilayah Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka dengan luas wilayah ±8.915.016 Ha.Indragiri hilir merupakan kabupaten yng memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas wilayah sekitar 1.379.837 Ha atau sekitar 15,48% dari luas wilayah Provinsi Riau.

Luas Wilayah Provinsi Riau Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
IBUKOTA
LUAS (Ha)
LUAS AREA(%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
    Kuantan Singingi
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Pelalawan
Siak
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kepulauan Meranti
Pekanbaru
Dumai
Taluk Kuantan
Rengat
Tembilahan
Pangkalan Kerinci
Siak Sri Indrapura
Bangkinang
Pasir Pangaraiyan
Bengkalis
Bagan Siapi-api
Selat Panjang
Pekanbaru
Dumai
520.216
767.627
1.379.837
1.240.414
823.357
1.092.820
722.978
843.720
896.143
360.703
63.301
203.900
5,84
8,61
15,48
13,91
9,24
12,26
8,11
9,46
10,05
4,05
0,71
2,29
-
Provinsi Riau
8.915.016
100,00
Sumber  : Riau dalam Angka Tahun 2014
Ket          : Luas Wilayah tidak meliputi wilayah perairan


Di wilayah daratan Provinsi Riau terdapat 15 sungai yang diantaranya terdapat 4 sungai yang berperan penting sebagai prasarsana perhubungan dengan kedalam antara 6 meter sampai 12 meter, yaitu:

1. Sungai Siak (300 Km) dengan kedalamam 8 – 12 m,

2. Sungai Rokan (400 Km) dengan kedalaman 6 – 8 m,

3. Sungai Kampar (400 Km) dengan kedalaman lebih kurang 6 m

4. dan Sungai Indragiri (500 Km) dengan kedalaman 6 – 8 m. Sungai-sungai tersebut membelah dari   pegunungan dataran tinggi Bukit Barisan dan bermuara ke Selat Malaka dan Laut Cina.

Provinsi Riau merupakan wilayah yang beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 35,10C dan suhu minimum berkisar antara 21,80C. Wilayah Provinsi Riau tergolong dalam klasifikasi tidak mudah hingga sangat mudah terbakar dengan Indeks potensi membaranya api berkisar 0 – 330 (rendah – tinggi). Oleh karena itu, wilayah provinsi Riau pada tiap tahunnya selalu ditemukan banyak titik api yang berdampak pada terjadinya bencana kabut asap di sebagaian/seluruh wilayah Provinsi Riau.  Sementara itu, intensitas curah hujan berkisar 1700 mm - 4000 mm/Tahun.

Penduduk

Hingga Juni 2015, total Jumlah Peduduk Riau terus mengalami peningkatan mencapai 5.877.887jiwa lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebanyak 5.867.358 jiwa dan tahun 2013 sebanyak 5.831.888 jiwa.

Jumlah Penduduk Provinsi Riau per Kabupaten/Kota Per Juni Tahun  2015
No
KABUPATEN/KOTA
-
TAHUN
-
-
-
2013
2014
2015*
1
Kabupaten Kampar
718.540
722.328
723.169
2
Kabupaten Indragiri Hulu
411.373
416.313
417.069
3
Kabupaten Bengkalis
519.687
522.125
524.182
4
Kabupaten Indragiri Hilir
605.218
610.067
611.609
5
Kabupaten Pelalawan
358.630
360.571
361.333
6
Kabupaten Rokan Hulu
557.213
557.368
558.052
7
Kabupaten Rokan Hilir
623.846
625.642
626.537
8
Kabupaten Siak
403.566
407.093
407.718
9
Kabupaten Kuantan Singingi
321.874
322.843
323.222
10
Kabupaten Kepulauan Meranti
202.457
203.703
204.325
11
Kota Pekanbaru
847.214
855.221
856.256
12
Kota Dumai
262.270
264.084
264.415
-
Jumlah
5.831.888
5.867.358
5.877.887
Sumber: Dinas Tenaga   Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan, Data 2016 (Data Sementara)
Dapat dilihat pada tabel yang disajikan diatas, jumlah penduduk yang terbesar adalah di Kota Pekanbaru berjumlah 856.256 jiwa, diikuti oleh Kabupaten Kampar berjumlah  723.169 jiwa, Kabupaten Rokan Hilir berjumlah 626.537 jiwa, dan Kabupaten Indragiri Hilir berjumlah 611.609 jiwa.





EmoticonEmoticon